Langsung ke konten utama

BNI Kembalikan Kepercayaan Masyarakat Dan Meningkatkan Pelayanannya

News Share - Kasus tindak pidana perbankan dan penggelapan dana nasabah hingga puluhan miliar rupiah yang dilakukan Faradiba Yusuf bersama beberapa oknum pegawai Bank Nagara Indonesia (BNI), mengakibatkan, tingkat kepercayaan terhadap bank pelat merah ini mulai menurun.
Sebagaimana yang disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto, sejauh pengamatannya selama adanya kasus pembobolan dana nasabah di BNI, mulai ada ketidakpercayaan kepada BNI dan juga perbankan.
Menanggapi masalah tersebut, Wakil Pimpinan BNI Cabang Ambon Bidang Pemasaran Bisnis, Nolly Sahumena mengatakan, memang adanya masalah tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kapabilitas perbankan. Namun pihaknya terus berupaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Salah satu upaya mengembalikan kepercayaan itu dengan tetap meningkatkan pelayanan terhadap para nasabah secara baik.
Ia mengklaim, aktivitas transaksi perbankan di BNI sampai hari ini masih tetap berjalan sebagaimana biasanya. “Kita tetap melakukan aktivitas transaksi seperti biasa tanpa melakukan kegiatan yang membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap BNI,” kata Nolly kepada Rakyat Maluku, Kamis 21 November 2019.
Menurutnya, sampai dengan hari ini, masyarakat masih tetap mempercayakan BNI dengan melakukan berbagai transaksi, baik terkait kredit maupun transaksi lainnya. Ditambahkan, wajar kalau masyarakat terganggu dengan peristiwa di BNI. Namun pihaknya bertanggungjawab untuk melakukan upaya dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat, terutama para nasabah BNI. Terkait dengan volume transaksi di tingkat Kantor Cabang Pembantu (KCP), dia mengatakan tetap berjalan seperti biasa. “Karena para pegawai telah melakukan berbagai pendekatan dengan menyampaikan kondisi di BNI jadi semuanya berjalan dengan baik,” jelas dia.
Menyinggung soal pengakuan Faradiba terkait buku kuning yang berisi catatan-catatan terkait kasus pembobolan dana nasabah hilang di kantor BNI, Nolly mengaku tidak ada buku kuning di BNI. “Di BNI tidak ada buku kuning. Apa yang disampaikan oleh Paradiba, itu bagian daripada kesaksian pada kasus yang ada. Kalau pun itu ada, buat apa kita simpan. Pegawai saja kita dorong untuk diperiksa, apalagi benda mati seperti buku kuning,” tegasnya.
Kata dia, buku kuning yang diungkapkan oleh Faradiba itu bukan bersifat BNI, melainkan bersifat ptibadi. Sehingga pihak BNI tidak tahu soal itu. Pihaknya berharap, kasus itu bisa diatasi secepatnya. Pihaknya menaruh kepercayaan penuh kepada aparat kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut.
Selain itu, soal permintaan dari OJK pusat untuk melakukan audit internal dan forensik di BNI, kata Nolly, hal itu telah dilakukan. Bahkan hingga saat ini prosesnya masih berlangsung, sehingga hasilnya pun belum mereka dapatkan. “Audit di internal masih berlangsung. Kita sampai saat ini belum mendapatkan hasil audit tersebut. Kami juga tidak tahu prosesnya akan berjalan hingga kapan,” tandasnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membongkar Skandal Century Sampai Tuntas!

Skandal penggelapan uang melalui masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali muncul di permukaan setelah media berani Asia Sentinel  mengungkap adanya konspirasi  uang uang negara hingga USD 12 miliar tersebut. Pasal Sumber: http://www.eArticlesOnline.com Tentang Pengarang: Asia Sentinel, John Berthelsen membuat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyerang politikus Golkar Mukhammad Misbakhun . Dia menuding Misbakhun ada di belakang berita media asing, Asia Sentinel . Misbakhun pun tidak ada tulisan baru di Asia Sentinel tidak sepenuhnya baru, karena sudah menjadi temuan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Pansus Angket DPR 2009-2014. Sementara itu, Berlangganan parties Yang mengkaitkan kasus Century dengan Dirinya , Misbakhun mengatakan bahwa Dirinya sama Sekali tidak Berlangganan dengan kasus Century Sesuai hasil temuan Putusan pada Tingkat   Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung . "Saya bebas murni pada

BNI Pastikan Dana Nasabah Tetap Aman

News Share -  Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)  menegaskan bahwa dana nasabah di cabang bank tersebut di Ambon tetap aman. Nasabah dan masyarakat tidak perlu khawatir untuk tetap bertransaksi di  BNI . Direktur Bisnis Korporasi  BNI  Putrama Wahju Setyawan menuturkan, peristiwa yang terjadi di Ambon merupakan perbuatan oknum dalam sebuah sindikat, sehingga tidak dapat mempengaruhi kondisi  BNI  secara umum. Nasabah dan masyarakat umum tidak perlu khawatir untuk tetap bertransaksi dan menyimpan dananya di  BNI .  Menurut Putrama yang akrab disapa Iwan, terdapat beberapa faktor yang menjadi sebab nasabah tidak perlu khawatir dengan  BNI , yaitu pertama, operasional layanan perbankan di  BNI  tetap berjalan normal, termasuk di seluruh outlet yang berada di bawah koordinasi Kantor Cabang Utama Ambon. Kedua, kepercayaan sebagian besar nasabah tetap terjaga dibuktikan jumlah transaksi masuk (menabung) lebih besar dibandingkan jumlah transaksi keluar. Ketiga,  BNI  tetap

Sangat Mudah, Yuk Coba Resep Puding Alpukat Ini

News Share -  Selama pandemi covid-19 semua orang hanya berdiam diri di rumah. Tentu, rasa bosan akan menyelimuti dan memasak menjadi pilihan menarik melawan kebosanan.  Selain  Masak  makanan berat, kamu juga bisa mencoba  Masak  makanan penutup. Kali ini kamu bisa mencoba  Resep  puding alpukat yang sangat lezat.  Seperti dirangkum AkuratKuliner dari laman  Times of India , berikut  Resep  yang kamu bisa terpakan untuk membuat puding lezat untuk keluarga. Yuk simak resepnya langsung dadi Ahli Makanan Foodhall India, Chef Swasti Aggarwal.  Bahan yang disiapkan untuk tiga porsi : - 2 alpukat  - 1 bubuk vanila  - 1/2 cabgkir bubuk kakao tanpa pemanis - 1/2 cangkir sirup maple  - 1/4 cangkir nectar  - 1/4 cangkir cus jeruk - 1/2 sendok teh garam  - 3/4 gelas air matang  Cara membuat hidangan penutup :  Langkah pertama kamu bisa potong alpukat menjadi dua bagian, dan ambil daging alpukat.  Langkah kedua, pisahkan vanila dan campurkan bahan seperti alpuka